Saturday, June 15, 2019

CITA-CITA TAK TERBATAS

 

Untuk kebutuhan iklan komersial, sebuah perusahaan makanan melakukan percobaan dengan beberapa orang. Menarik sekali untuk mengetahui ekspresi dari orang-orang tersebut yang sebelumnya tidak tahu apa yang sedang terjadi.


Ceritanya, sebuah toko pakaian memberi voucher dengan harga khusus pada pelanggannya. Namun pada hari yang ditentukan dalam voucher, tiba-tiba toko pakaian itu hanya menyediakan satu jenis pilihan saja. Hanya kaos hitam berukuran XL.


Merasa pilihannya dibatasi seperti itu, mereka kemudian kesal dan meminta bicara dengan pimpinan toko. Ternyata pimpinan yang keluar adalah seorang anak kecil.


Anak itu berkata, "Seperti itulah bagaimana perasaan kami ketika pilihan kami dibatasi oleh orang tua kami."


Tayangan iklan tersebut memberi pesan secara halus agar kita para orang tua jangan membatasi anak dan mempersempit pilihan mereka, sehingga mereka tidak tahu betapa banyak kesempatan di luar sana yang sebenarnya bisa diraih.


Berapa banyak orang tua yang tidak pernah memperkenalkan anaknya kepada masjid, dan mengajak mereka shalat berjamaah. Tak sedikit pula orang tua yang tidak membuka kesempatan anaknya belajar mengaji, karena mereka terlalu sibuk sehingga anak-anak tak pernah diantarkan kepada guru ngaji.


Akibatnya anak tidak tahu Al-Quran, tidak kenal masjid, sehingga tidak sadar bahwa sebenarnya menjadi seorang saleh itu merupakan kesempatan yang terbuka pula bagi mereka.


Akibatnya anak tidak tahu bahwa mereka sebenarnya bisa menjadi dokter yang hafizh Quran, atau menjadi ustadz sekaligus pengusaha, atau menjadi arsitek yang ahli hadist.


Seolah-olah di luar sana dokter dan arsitek adalah sebuah pilihan, sedangkan hafizh dan ustadz adalah sebuah pilihan yang lain. Kesempatan mereka menjadi demikian sempit, karena sejak kecil orang tuanya tanpa sadar membatasi pilihan mereka.


كل مولود يولد على الفطرة فأبواه يهودانه أو ينصرانه أو يمجسانه



"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanya yang menjadikan Yahudi, Nasrani atau Majusi.”


(Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim)


Oleh karena itu, sudah menjadi tugas setiap orang tua untuk memperkenalkan anak-anak kepada nilai-nilai Islam yang mulia, agar mereka tahu bahwa mereka bisa menjadi apapun yang mereka inginkan sekaligus sebagai mukmin yang saleh.


Salam Hijrah.

 

No comments:

Post a Comment