"Ustadz, boleh pinjam
motornya?"
"Boleh, pakai saja itu
yang warna merah!"
"Yang matic ini saja
Ustadz, boleh gak?"
"Wah jangan, motor ini masih baru, belum pernah dipakai jauh-jauh. Pakai saja motor lama yang satu lagi itu ya!"
Demikianlah salah satu proteksi yang tanpa saya sadari ketika dulu saya membeli sebuah motor baru. Tetangga mau pinjam saja tidak saya berikan, takut nanti ada sesuatu tak terduga di jalan.
Namanya juga barang baru, masih mulus semenjak datang dari showroom. Motor baru ini saya pakai dengan hati-hati sekali. Di jalan raya pun saya lebih baik mengalah daripada mendahului kendaraan lain. Maklum, takut motornya kena sesuatu atau apa.
Motor itu tak pernah saya tancap gas berlebihan, karena khawatir akan cepat merusak mesin. Cukup berlari dengan santai saja. Intinya saya sangat menjaganya.
Ia juga rajin saya bawa ke tempat pencucian motor. Meski masih kelihatan bersih, saya bela-belain untuk mencucinya lagi sebelum kotor. Sepertinya hampir semua orang bertindak berlebihan jika memiliki barang baru. Betul?
Tidak apa-apa, sifat seperti ini tak ada salahnya. Apalagi jika diarahkan pada sesuatu yang positif. Misalnya saat diri kita kembali menjadi fitri, maka kita memerlukan sifat ini. Kita juga harus ekstra hati-hati menjaganya, karena diri ini masih baru. Seolah-olah baru keluar dari showroom.
إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فَرَضَ صِيَامَ رَمَضَانَ عَلَيْكُمْ وَسَنَنْتُ لَكُمْ قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ وَقَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ ذُنُوْبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
"Sesungguhnya Allah mewajibkan puasa Ramadhan dan saya menyunnahkan bagi kalian shalat malamnya. Maka barangsiapa melaksanakan ibadah puasa dan shalat malamnya karena ingin mendapatkan pahala, niscaya dia keluar (diampuni) dari dosa-dosanya sebagaimana dia dilahirkan oleh ibundanya." (Hadist Riwayat An-Nasai)
Seyogyanya kita awali bulan Syawal ini dengan penuh khusnuzon kepada Allah, bahwa Allah telah mengampuni dosa-dosa kita seperti yang dikabarkan Rasulullah tersebut.
Maka selanjutnya kita harus punya proteksi terhadap diri yang kembali mulus ini. Jagalah dengan hati-hati sekali, jangan sampai bermaksiat di tengah jalan.
Kita lebih baik mengalahkan dari pada harus menuruti hawa nafsu. Maklum, takut diri ini terkena dosa kembali. Jangan pernah melakukan hal tak berguna secara berlebihan, karena khawatir akan merusak kebaikan. Cukup jalani hidup dengan santai saja.
Kita juga harus rajin istighfar dan memohon ampun. Meski masih kelihatan bersih, usahakan agar senantiasa melazimkan taubat sebelum diri ini kotor kembali.
Seperti semua orang yang mampu bertindak berlebihan jika memiliki barang baru, maka kita juga harusnya mampu pula merawat diri yang baru ini. Betul?
Salam Hijrah.
Ridwan@Rozak
10 Syawal 1440 H / 14
Juni2019 M
No comments:
Post a Comment