Friday, June 14, 2019

MENTAL KAYA


Alkisah ada seekor tikus yang hidup dalam bayang-bayang ketakutan kucing yang galak. Setiap hari ia selalu cemas, hidupnya tidak bahagia. Kemudian ia mendengar kisah tentang nenek sihir yang bisa mengabulkan segalanya.

Pergilah si tikus kepada penyihir tersebut, lalu ia meminta agar disihir menjadi kucing saja, sehingga hari-harinya tak dipenuhi kecemasan lagi. Dengan mudahnya nenek sihir cukup mengucap mantra, dan keinginan itu terkabul.

Dengan penampilan baru sebagai kucing, ia pun pulang. Benar saja, kucing galak tak mengganggunya lagi karena tidak menyadari bahwa sebenarnya kucing baru itu adalah tikus yang dulu.

 
Masalah muncul, tatkala sore tiba seekor anjing buas mengejar-ngejar dirinya. Ia lari tunggang-langgang untuk menghindar. Beruntung ia selamat dengan cara bersembunyi.

 
Si tikus berpikir, jika setiap hari harus seperti ini akan lebih enak berubah menjadi anjing saja. Maka ia datangi kembali nenek penyihir dan mengungkapkan permohonan itu.


Sihir pun kembali bekerja, kini ia menjadi seekor anjing buas. Dalam perjalanan pulang, ia dikejutkan suara auman singa. Tak salah lagi, ternyata benar-benar ada seekor singa mengincarnya. Nyalinya ciut, ia langsung terbirit-birit menghindari sang singa.


Singa lapar itu berlari dengan nafsu yang paling kejam mengejar si anjing. Nyaris saja anjing tersebut diterkam, namun ia berhasil lolos.

 
Tak ada pilihan lain, anjing itu lantas kembali kepada nenek sihir, dan memohon agar kali ini ia dijadikan singa saja. Nenek penyihir hanya tertawa terkekeh-kekeh,

"Tahukah kamu, meski aku sihir menjadi apapun, hal itu tak akan membuatmu bahagia. Karena hatimu masih hati seekor tikus!"

Demikianlah analogi yang paling mendekati dalam membahas tentang rezeki. Bahwa kunci dari rezeki bukan pada uang, melainkan pada hati. Meski berhasil meraih uang banyak, jika hati masih sempit, maka suatu saat akan jatuh miskin lagi.

 
Buktinya, dalam survey di Amerika ternyata empat dari lima orang yang kaya mendadak karena mendapat lotere, dalam dua tahun mereka kembali menjadi miskin.

 
Maka tidak salah kiranya pesan Rasulullah, bahwa keluasan rezeki itu bermula dari keluasan hati. Siapa ingin dihijrahkan rezekinya, pertama kali kita harus hijrahkan hati terlebih dahulu, dari kesempitan hati menuju keluasan hati.

No comments:

Post a Comment