Thursday, October 10, 2019

MUSEUM OF FAILURE (2)


Tampaknya cita-cita sang pendiri museum tercapai. Karena banyak orang setelah mengunjungi Museum of Failure tersadarkan bahwa gagal itu memang keren.

Aneka produk gagal yang dipamerkan di sana menjadi saksi bahwa ternyata kegagalan di masa lalu itulah yang mengantarkan perusahaan meraih kesuksesan di masa sekarang.

Apple tidak pernah malu mengakui bahwa mereka pernah membuat produk gagal berjudul Newton. Karena sejak kegagalan tersebut, mereka terus mencoba, memperbaiki, mencoba lagi, memperbaiki lagi, hingga lahirlah iPhone yang sukses luar biasa.

Adanya Newton, menunjukkan bahwa mereka sedang berproses. Jika Apple tidak pernah membuat produk gagal tersebut, dapatlah dipastikan mereka sedang tidak berproses. Jadi, kenapa harus malu bila kita gagal?

Islam sendiri menghargai kegagalan. Contohnya, orang yang gagal membaca Al-Quran dengan lancar, mereka tetap diberikan pahala yang besar. Karena usaha itu membuktikan bahwa mereka sedang berproses.

الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ

“Seorang yang lancar membaca Al-Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan taat, adapun yang terbata-bata dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala."

(Hadist Riwayat Muslim)

Jika seorang muslim tidak pernah gagal dalam melancarkan bacaan Al-Quran, dapatlah dipastikan mereka sedang tidak berproses.  Jadi, kenapa harus malu bila kita gagal?

Di dunia kepenulisan, ada sebuah nasihat dari sastrawan senior di Amerika, Ray Bradburry, bagi siapa saja yang ingin menjadi penulis yang sukses,

"Write a short story every week. It's not possible to write 52 bad short stories in a row."

(Tulislah saja sebuah cerpen setiap pekan selama satu tahun. Karena tidak mungkin cerpen-cerpen yang ditulis itu gagal semua berturut-turut selama 52 pekan)

Apa arti dari nasihat tersebut? Ternyata untuk menjadi penulis fiksi yang sukses, kita cukup menulis cerpen yang gagal. Asalkan kegagalan itu kita coba lagi, perbaiki lagi, maka suatu saat pasti akan ada cerpen yang berhasil.

Sebaliknya calon penulis yang tidak pernah menghasilkan karya cerpen yang gagal, menunjukkan bahwa mereka belum berproses. Jadi, kenapa harus malu bila kita gagal?

Salam Hijrah.


Baca Juga Artikel :

No comments:

Post a Comment