Siapa tak kenal Oprah Winfrey, pembawa acara talk show
termahal di dunia. Acara yang dibawakan Oprah hampir selalu mendapat rating
tertinggi pada televisi Amerika selama 25 tahun, sampai berhenti mengudara
tahun 2011.
Sepanjang membawakan acara tersebut, salah satu episode yang
paling berkesan bagi Oprah ketika bincang-bincang dengan Deepak Chopra. Ia
adalah seorang dokter dan dosen di bidang endokrinologi, sekaligus penulis
buku-buku pengembangan diri.
Apa gagasan yang disampaikan sang dokter sehingga membuat
Oprah begitu terkesan? Bahkan, menurutnya saat itu adalah salah satu wawancara
yang turut mengubah hidupnya menjadi lebih positif.
Chopra mengatakan bahwa setiap yang kita pikirkan memiliki
energi yang bisa dirasakan secara nyata, bukan hanya sebatas energi khayalan.
Ia menawarkan Oprah untuk membuktikannya sendiri.
Oprah dipersilahkan memegang seutas tali yang terikat dengan sebuah cincin di
pangkalnya. Kemudian Oprah diminta fokuskan pikiran pada cincin tersebut,
sambil memikirkan cincin itu akan bergerak maju mundur.
Apa yang terjadi? Pikiran Oprah benar-benar menggerakkan
cincin itu maju mundur. Bahkan ketika Oprah berpikir tentang pergerakan dengan
pola melingkar, ternyata cincin itu ikut bergerak melingkar juga! Kekuatan
pikiran itu benar-benar nyata.
Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita pernah mengamati
seseorang di sebuah keramaian. Tatapan kita benar-benar menyorot kepada orang
tersebut tanpa sepengetahuannya.
Pikiran kita sedang berusaha mengingat dengan keras, apakah
orang itu teman lama kita? Wajahnya tampak akrab namun kita lupa pernah bertemu
di mana? Atau kita menatapnya tajam karena ada yang tidak biasa dengan
penampilannya?
Di saat seperti ini tiba-tiba orang itu seperti merasa
diawasi. Ia kemudian menoleh ke kanan dan ke kiri mencari kemungkinan ada
seseorang yang sedang memata-matainya. Biasanya kita pun refleks mengalihkan
pandangan dan pura-pura tidak lihat.
Pernah mengalami hal demikian? Ini salah satu contoh bahwa
terkadang kekuatan pikiran bisa dirasakan energinya secara nyata oleh orang
lain.
Oleh karena itu, mulailah berpikir yang baik-baik saja.
Biasakan pikiran ini selalu positif kepada apapun atau kepada siapapun.
Prasangka yang baik, energinya akan terasa kepada orang lain meski prasangka
tersebut baru berada dalam pikiran kita.
Itulah sebabnya, kita disunnahkan mendoakan orang lain saat
bertemu dengan ucapan salam, "Semoga keselamatan bagimu, serta rahmat dan
keberkahan Allah juga untukmu."
Itu pula alasannya, kita diperintahkan untuk senantiasa
tersenyum kepada siapapun, dengan senyum yang ikhlas, senyum yang memuliakan,
senyum yang diiringi dengan mendoakan kebaikan di dalam pikiran kita.
تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
“Senyummu terhadap wajah saudaramu adalah sedekah.”
Sebagaimana hadist Rasulullah dalam riwayat Tirmidzi di atas,
menyebutkan bahwa pahala senyum yang tulus diberi ganjaran seperti pahala
berbagi. Sebab hakikatnya kita memang sedang berbagi energi yang baik pada
orang lain.
Ingatlah bahwa setiap yang kita pikirkan memiliki energi yang
bisa dirasakan secara nyata, bukan hanya sebatas energi khayalan.
Salam Hijrah.
Baca Juga :
No comments:
Post a Comment