Untuk
mengetahui barang-barang apa saja yang punah karena keberadaan smartphone,
cobalah mencari sendiri di Google dengan kata kunci di atas. Kita akan
menemukan hingga lima puluh barang yang diprediksi tidak akan bertahan lama.
Misalnya
peta dalam wujud kertas, alat pemutar mp3, hingga tiket pesawat terbang.
Termasuk surat kabar dan buku telepon, kelak hanya menjadi bagian dari sejarah.
Demikianlah menurut pandangan para ahli teknologi.
Smartphone
memang mengubah zaman. Bukan cuma barang-barang yang direduksi keberadaannya,
melainkan juga tatanan sosial. Banyak yang berubah dengan kelahiran smartphone.
Ada yang positif, ada pula yang tidak.
Contohnya
tata krama yang saling memandang mata saat berbicara dengan orang lain. Kini
kebiasaan eye contact tersebut semakin hilang. Satu sama lain berbicara
sambil melihat layar gadget masing-masing.
Tetapi
banyak pula perubahan positif yang terbentuk karena adanya smartphone. Misalnya
terbentuknya tatanan demokrasi yang jujur dan adil. Keberadaan media sosial
yang sangat cepat menyebarkan informasi ternyata mampu mempersempit pihak-pihak
yang hendak berbuat tidak jujur.
Lihat
saja sekarang, banyak kekeliruan input data yang langsung ketahuan, dan Alhamdulillah
segera dikoreksi. Jutaan warga Indonesia, kini aktif mengecek ulang data yang
ada di website KPU dibandingkan dengan data di TPS mereka masing-masing.
KPU
tentu sangat terbantu dengan hal ini. Alhamdulillah, gadget kecil
bernama smartphone yang ada dalam genggaman warga Indonesia ternyata mampu
mengalahkan ketidakjujuran meski besar dan kuat. Bagaikan batu kecil dalam
genggaman burung ababil yang mampu menumbangkan pasukan Abrahah.
Tentu
saja tetap harus dibantu doa yang tulus dari lisan kita. Ketahuilah, bahwa satu
kali ucapan Hasbunallah wa ni'mal wakil yang kita baca mampu
menghembuskan rasa takut luar biasa dalam hati orang-orang yang hendak berbuat
tidak adil.
Hal
lain yang juga akan terwujud dengan kehadiran smartphone adalah penyebaran ilmu
dan pengetahuan yang semakin merata. Hari ini, emak-emak di rumah bisa masak
senikmat koki di hotel bintang lima, dengan modal resep yang ada di Youtube.
Kita
yang dahulu tidak tahu bagaimana caranya merintis usaha, bagaimana cara
mengembangkan bisnis, dan bagaimana mental seorang muslim dalam memandang
rezeki, kini semua dapat dipelajari melalui media online.
Semua
orang bisa belajar. Semua orang punya kesempatan untuk menyampaikan kembali
pengetahuan mereka kepada saudaranya yang lain. Alhamdulillah.
Smartphone
memang luar biasa. Memang tidak semuanya positif, maka kita harus tetap
bijaksana mengambil sisi positifnya dari kehadiran smartphone. Karena mukmin
itu seumpama lebah, ia mampu memilah mana yang baik untuk kemudian mengambil
hanya yang baik.
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إِنَّ مَثَلَ الْمُؤْمِنِ لَكَمَثَلِ النَّحْلَةِ أَكَلَتْ طَيِّبًا وَوَضَعَتْ طَيِّبًا وَوَقَعَتْ فَلَمْ تَكْسِر ولم تُفْسِد
“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di
tangan-Nya, perumpamaan mukmin itu bagaikan lebah yang selalu memakan yang baik
dan mengeluarkan yang baik. Ia hinggap (di ranting) namun tidak membuatnya
patah dan rusak.”
(Hadist
Riwayat Ahmad)
Salam
Hijrah
No comments:
Post a Comment