"Banyak yang belum saya ketahui, di usia saya yang 50 tahun ini."
Demikianlah sebuah pesan masuk dari sahabat yang saya cintai siang hari itu. Sebuah pesan yang membuat saya bergetar dalam hati, "Ya Allah, jadikanlah kami sebagai umat yang mengenal Nabi kami sendiri."
Kami memang baru saja merampungkan kajian online tentang Rasulullah selama lima puluh hari. Maraton. Terus menerus. Berawal dari rutinitas 24 jam Rasul pada sesi pertama, berlanjut kepada perjalanan 23 tahun dakwah Kenabian pada sesi kedua.
Begitu tuntas seluruh kajian tersebut, beliau mengatakan bahwa ternyata banyak sekali hal-hal yang belum pernah diketahui sebelumnya tentang Rasulullah. Alhamdulillah, kajian ini merajut kembali cinta kami yang hilang tersebut, kepada Sang Rasul.
Dahulu saya mendengar kisah-kisah Nabi yang mulia ini dari lisan guru-guru saya. Dahulu saat pertama kali mendengarnya, saya juga merasakan getaran yang sama. Itulah yang mendorong saya untuk berbagi rasa ini kepada semua sahabat.
Rasa ini berbeda. Semakin kita mengenalnya, justru semakin kita bertambah rindu. Padahal biasanya perkenalan menghapus kerinduan, namun tak berlaku bagi Rasulullah. Semua orang yang semakin mengetahui tentang Rasul, justru semakin rindu untuk menyelami lebih dalam lagi mutiara sejarah tersebut.
Itulah sebabnya ketika suatu hari Rasulullah bersabda bahwa Allah telah menjadikan kecintaan dalam hatinya terhadap dunia ini ada di dalam shalat. Lantas Sahabat Abu Bakar As-Siddiq berkata,
"Adapun aku wahai Rasul, ketahuilah bahwa Allah telah menjadikan kecintaan dalam hatiku terhadap dunia ini ada di dalam memandang wajahmu."
Duhai, siapa yang tidak mengenal Sahabat Abu Bakar? Orang yang mula-mula beriman, yang terpilih oleh Rasul menemani hijrah beliau, sekaligus ayah dari Ummul Mukminin Aisyah. Tidakkah beliau telah puas memandangi wajah Rasulullah?
Rupanya tak ada kata puas dalam mencintai Rasulullah. Semakin dipandang, semakin rindu menyibak.
Maka wajarlah jika saya bersemangat kembali untuk berbagi cerita tentang Sang Rasul dari sudut pandang yang memang sedikit sekali kita ketahui selama ini.
Satu bulan lebih, saya memilih undur diri dari berbagai medsos untuk berkonsentrasi menyambungkan rajutan kisah-kisah yang saling terputus ini. Alhamdulillah, semua terbayar lunas sekarang.
Materi yang ditunggu-tunggu tentang "Sejarah Nabi yang Berbasiskan Ayat-ayat Al-Qur'an yang Terurut dan Teratur" kini telah siap diluncurkan, secara resmi akan menjadi kajian online sesi ketiga dan besok akan saya buka pendaftarannya.
Bagi teman-teman alumni sesi kedua, kumpulkan energi lagi, karena kita akan kembali menyelami hal-hal baru dalam kehidupan Rasulullah!