Orang dewasa bisa berbicara, itu biasa. Namun jika bayi yang baru lahir atau baru berusia beberapa bulan bisa berbicara, itulah yang disebut luar biasa.
Sepanjang sejarah kehidupan manusia di
muka bumi, ada beberapa orang yang bisa berbicara ketika masih bayi. Sebagian diketahui berdasarkan hadist Rasulullah, dan sebagian lagi diterangkan oleh ayat Al-Qur'an.
Keterangan ayat pun berbeda-beda. Ada yang hanya menerangkan tentang kejadiannya saja secara umum, seperti kisah Ashabul Ukhdud dalam surat Al-Buruj. Tetapi ada pula yang dikisahkan dengan detail perkataan apa yang diucapkan sang bayi.
Bagian terakhir inilah yang akan kita petik hikmahnya. Bahwa bayi-bayi yang mulia tersebut bukan sembarang bicara, melainkan pembicaraan yang sungguh agung. Padahal secara logika, jika para bayi tersebut hanya berkata "Selamat pagi!" tentu sudah cukup untuk disebut kejadian luar biasa.
Pertama, adalah Nabi Isa ketika baru saja dilahirkan. Beliau berbicara untuk membela Ibunda Maryam yang saat itu difitnah oleh kaumnya telah melakukan perbuatan tak terpuji.
Berkata sang bayi (Nabi Isa), "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi." (Surat Maryam: 30)
Kedua, adalah bayi yang berbicara untuk membela Nabi Yusuf yang saat itu difitnah hendak melakukan perbuatan yang tidak terpuji oleh istri Al-Aziz.
Dan seorang saksi (yang masih bayi) dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya, "Jika baju gamisnya koyak di muka, maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta." (Surat Yusuf: 26)
Dengan demikian dapatlah kita tarik benang merah dari kedua keajaiban di atas, bahwa yang menyebabkan peristiwa itu menjadi luar biasa bukanlah sekedar karena mereka bisa bicara ketika bayi, melainkan apa isi dari pembicaraan tersebut.
Bahwa semenjak bayi, mereka sudah bicara untuk menegakkan keadilan. Hikmah yang ingin disampaikan kepada kita bahwa membela kebenaran adalah kewajiban setiap orang tanpa memandang usia.
Kisah tersebut diabadikan dalam Al-Qur'an sebagai teguran bagi kita, tidakkah kita ini malu kepada para bayi mulia tersebut, karena pada usia sedini itu mereka telah berani bicara untuk membela orang-orang saleh yang mendapat serangan fitnah dari kaumnya.
Oleh karena itu, jangan diam ketika ada pihak-pihak yang hendak melancarkan fitnah kepada seorang saleh. Bicaralah untuk membela kebenaran. Bicaralah untuk menegakkan keadilan. Diam itu biasa. Bicara itu yang luar biasa.