Friday, March 26, 2021

HARIMAU DAN KANDANG DOMBA

 

Alkisah seekor harimau tengah berjalan-jalan di padang rumput luas. Sejurus kemudian matanya melihat sebuah kandang peternakan yang berisi puluhan ekor domba.

 

Setelah harimau itu mendekat ia melihat pagar yang mengelilinginya cukup tinggi sehingga tak mungkin ia melompatinya. Satu-satunya jalan adalah menyelinap di antara celah-celah pagar tersebut. Namun tubuhnya terlalu gemuk sehingga tak mungkin melewatinya juga.


 

Ia memutuskan untuk berpuasa selama tiga hari tiga malam agar tubuhnya kurus, dengan harapan kelak bisa melewati celah pagar tersebut.

 

Penderitaan pun dimulai, ia tidak makan dan minum apapun selama hari-hari tersebut. Pada hari ketiga, tubuhnya benar-benar kurus dan dengan mudahnya ia masuk ke dalam kandang melalui celah-celah pagar.

 

Harimau itu kini dengan bebas memangsa domba-domba yang ada di sana. Setiap hari ia melahap daging sebanyak-banyaknya. Hidupnya penuh dengan kenikmatan.

 

Setelah beberapa hari tinggal di dalam kandang domba, nalurinya sebagai hewan liar bangkit kembali. Ia merasa tidak betah terkurung seperti itu. Habitatnya yang sejati adalah alam bebas. Meski banyak makanan, namun tetap saja ia harus kembali ke tempat asalnya.

 

Harimau itu memutuskan untuk keluar dari kandang, namun sialnya tubuhnya kini sudah terlalu gemuk untuk melewati celah-celah pagar. Satu-satunya cara adalah menderita lagi selama tiga hari tiga malam seperti dahulu, agar tubuhnya bisa kembali kurus.

 

Ia kemudian melakukannya, hingga berhasil keluar melalui celah-celah sempit tersebut dan menghirup udara padang rumput liar. Demikianlah legenda tentang harimau dan kandang domba.

 

Apabila harimau itu diibaratkan sebagai perjalanan hidup manusia, maka kandang domba seolah-olah alam dunia sebagai tempat singgah sementara. Sementara padang rumput liar adalah alam akhirat tempat yang abadi dan semua manusia pasti akan kembali ke sana.

 

Perhatikanlah bahwa tidak sedikit manusia yang rela melewati berbagai penderitaan demi mengejar kenikmatan dunia. Mereka meninggalkan shalat, mengabaikan keluarga, bahkan melupakan kesehatan dirinya sendiri. Bukankah menderita apabila mencari dunia harus seperti itu?

 

Tidakkah mereka lupa bahwa ketika saatnya harus kembali ke alam yang abadi, semua kenikmatan dunia tersebut tetap saja mereka tinggalkan. Seperti harimau gemuk itu yang tetap saja harus kurus kembali saat waktunya pulang.

 

Legenda tersebut sejatinya menyampaikan pesan moral agar kita hendaknya memenuhi kebutuhan dunia sambil tetap mengingat akhirat.

 

وَٱبۡتَغِ فِيمَآ ءَاتَٮٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلۡأَخِرَةَ‌ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنۡيَا‌ۖ

 

"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari dunia."

 

(Surat Al-Qashas: 77)

No comments:

Post a Comment