Monday, July 8, 2019

CHEN AND RICHIE


China memiliki sebuah jembatan sepanjang 6,7 kilometer yang dilalui ratusan kendaraan setiap hari. Karena letaknya berada di kota Nanjing dan membentang di atas sungai Yangtze, maka jembatan ini dikenal sebagai Nanjing Yangtze Bridge.

Entah mengapa, jembatan ini menjadi tempat paling dicari bagi orang-orang China yang merasa putus asa, kemudian terjun ke sungai dari ketinggian lebih dari enam puluh meter itu. Mencapai dua ribu jiwa melayang hingga hari ini.


Di tengah kisah tragis tersebut, adalah seorang pria bernama Chen Si yang tinggal di sekitar jembatan. Selama bertahun-tahun ia kerap mendekati orang-orang patah asa itu, mengajaknya bicara, hingga mereka kembali melihat harapan dan membatalkan niatnya.

Tak kurang dari dua ratus orang yang berhasil dicerahkan oleh Chen. Kisahnya yang cukup menyentuh itu lantas dibuatkan film berjudul Angel of Nanjing.

Cerita serupa juga ditemukan pada sebuah tebing curam bernama The Gap yang berlokasi di semenanjung South Head, Australia. Di tempat ini orang-orang yang kehilangan arah dan tujuan, mengakhiri hidupnya. Sekira lima puluh kasus terjadi setiap tahun.

Hingga mendorong seorang kakek bernama Don Richie untuk berjaga di sekitar tebing. Apabila tampak olehnya orang yang berniat tak baik, maka dengan halus ia akan mengajak ke rumahnya, dan minum teh hangat bersama.

Kesempatan itu kemudian dimanfaatkan Richie untuk bicara dari hati, hingga mereka menemukan kembali harapan yang hampir saja lepas dari dalam diri. Tak kurang dari 160 orang diselamatkan Richie, hingga ia memperoleh penghargaan Medal of Order dari pemerintah setempat.

Dari penggalan sejarah Chen dan Richie, dapatlah kita simpulkan bahwa faktor utama dari orang-orang yang hendak menempuh jalan pintas tersebut adalah, mereka merasa tak punya harapan lagi.

Sungguh fatal sekali jika manusia sudah tak punya harapan. Dalam sesaat, hidupnya bisa berakhir tiba-tiba. Entah terjungkal dari jembatan atau tebing.

Padahal menurut sains, manusia mampu bertahan hidup tanpa makan selama tiga minggu. Serta tanpa minum selama empat hari. Tetapi apabila tanpa harapan, manusia tak mampu lagi bertahan hidup kecuali hanya sekejap.

Betapa pentingnya harapan. Benar-benar beruntunglah kita sebagai mukmin, karena Allah sendiri yang perintahkan kita untuk berharap pada-Nya.

وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ

"Dan hanya kepada Tuhanmu hendaknya kamu berharap."

(Surat Al-Insyirah: 8)

Allah Mengetahui bahwa harapan itu penting, maka Allah tak ingin kita gantungkan harapan tersebut kepada selain-Nya. Allah tak ingin kita kecewa. Allah tak ingin kita kehilangan harapan. Alangkah indahnya.

Salam Hijrah.

No comments:

Post a Comment